Rabu, 28 Januari 2009

Rentetan Definisi


"Yah kenapa ada orang yang senang, ada juga orang yang susah trus ada orang yang miskin , ada juga orang yang kaya, trus kita ini miskin apa kaya yah " tanyak anak saya yang masih berumur empat tahun. Berbagai definisi memang sering muncul dikepala anak-anak kita dari perlakuan lingkungan terhadap mereka dan berbagai kesenjangan menjadi seperti warna yang menimbulkan tanda tanya.
" emang kemaren kenapa yara nangis " jawab saya berusaha mencari suatu analogi yang memudahkan " habis adek jorokin Yara sih ", " Loh kok bisa adek Jorokin Yara emang Yara buat apa sama adek ?" tanya saya sambil tersenyum " kan Yara cuma gak kasih pinjam adek sepeda " kata anak saya sambil cemberut " Ya udah, sekarang ayah mau kasih Yara uang jajan, Yara senang gak ?" tanya saya memancing, dan anak saya cuma mengangguk " Tahu gak kenapa ayah ngasih Yara uang jajan ?" , " karena Yara uadh bantuin ayah bersihin halaman " sahutnya dengan kencang " benar , sekarang Yara bisa ngerti kenapa Yara jadi sedih dan kenapa Yara jadi senang, itu semua karena perbuatan Yara sendiri disamping kententuan Allah juga" kata saya menjelaskan semudah mungkin tapi tetap saja susah mencari padanan kata yang mudah dicerna, atau mungkin saya nya yang tidak bisa.
"Trus kita ini orang kaya apa orang miskin yah" tanya anak saya masih penasaran "orang miskin adalah hidup dalam kekurangan, sedangkan orang kaya adalah orang yang tidak merasa kekurangan, sekarang Yara merasa kekurangan gak ?" tanya saya yang juga menjadi jawaban atas pertanyaannya sendiri " nggak sih cuma si Emi kan udah punya sepeda warna biru trus katanya mau beli sepeda lagi warna merah, gimana tuh yah ", katanya penuh selidik " ya berarti Emi termasuk orang miskin " jawab saya singkat " tapi kan yah si Emi udah punya mobil kita belum , trus rumahnya gede lagi ". Saya terjebak dalam definisi kaya hati yang ingin saya sampaikan dengan gambaran akumulasi materi yang ada dikepala anak saya.
Selain menciptakan sesuatu yang berpasangan dalam hal yang setara Allah juga menciptakan pasangan yang bertolak belakang. Pasangan siang dan malam tentu tidak sama dengan pasangan susah dan senang atau pasangan laki-laki dan perempuan berbanding kaya dan miskin. Tentu saja benar anggapan orang bahwa tidak mungkin ada orang kaya tanpa adanya orang miskin , tetapi juga tidak bisa di pungkiri bahwa posisi kaya adalah pilihan sedangkan posisi miskin adalah akhiran artinya kenyataan yang harus dialami setelah tidak sanggup lagi memilih. Jika tanpa ada orang miskin maka orang kayak tidak akan ada , lalu kenapa semua orang memilih menjadi orang kaya ketimbang orang miskin. Tentu saja tidak ada jawabannya yang bisa menyenangkan hati karena semua hanyalah permainan istilah untuk mendefinisikan ketetapan Allah terhadap taqdir manusia.
Untuk itu saya ahiri saja wacana ini sama seperti saya mengahiri pertanyaan anak saya dengan mencium keningnya sambil berpesan kepadanya untuk selalu berdoa karena hanya doa yang bisa menyeimbangkan segala perbedaan dalam mengiringi setiap langkah dari usaha kita. Kisah-kisah para pemberani telah terpatri di kepala kita tentang bagaimana mereka mempersamakan segala kasta yang justru membuat posisi mereka selalu berbeda dimata kita.