Senin, 06 Juli 2009

Motivasi Itu Untuk Dilaksanakan


Gulungan ombak yang mengayun perahu nelayan, berakhir di tepi pantai menyapu pasir pesisir yang terlihat seperti pembatas daratan. Jika dilihat dari atas maka sketsa tepian pantai terlihat begitu indah, dengan lekuk-lekuk seperti goresan diatas kanvas. Kebisingan deru ombak seperti memecahkan gumpalan karang di kepala hasil endapan masalah yang dibawa lari kehutan-hutan, kegunung-gunung dan kepantai-pantai, mengadu kepada alam dan diam. Seolah para nelayan hidup tanpa beban, memperbaiki simpul-simpul jaring untuk berlayar dimalam hari, mengarungi nasib ilahi meninggalkan villa-villa di tepi pantai tempat para masyarakat kota mencari ketenangan.

"Bu ikannya berapa satu ?" kata Herman kepada ibu penjual ikan di tepi pantai yang akan membawa dagangannya kepasar, "di jualnya kiloan nak, satu kilo lima ribu, tapi kalau anak mau beli satuan, bisa diatur" kata ibu penjual ikan tersebut kepada Herman yang sedang menawar ikan untuk di bakar di pondokan yang disewa untuk liburan. " Gak usah bu saya beli 5 kilo deh" jawab Herman sambil merogoh kantong mengambil uang untuk membayar. " Yaaah dompet saya ketinggalan di pondok bu, ya sudah, ibu tunggu sebentar saya ambil uang dulu yah" kata Herman cemas karena terlalu terburu-buru keluar mencari ikan. Saya kebagian mencari arang dan tempat panggangan ikan di pasar, sedang yang lain mempersiapkan bumbu masakan di pondok. Sewaktu Herman hendak berlari kepondok, ibu penjual ikan tersebut mencegahnya" gak usah nak, ini ikannya bawa saja, soalnya ibu mau kepasar takut terlambat, lagian ibu sudah tahu tempat pondokan yang biasanya disewa para mahasiswa atau pelajar di seberang jalan sana. Nanti pulang dari pasar ibu mampir kesana, karena rumah ibu ada di belakang pondokan itu" kata Ibu tersebut berlalu sambil membawa barang dagangannya.

Di depan pondok Ricky terlihat membaca buku motivasi dari motivator terkenal. " Man tahu gak kebahagian sejati itu adalah kemampuan untuk bisa membuat orang lain bahagia" katanya berlagak bijaksana. " Ya sudah kalau kamu pengen lihat aku bahagia, sini aku pinjam uang kamu buat bayar ikan" kata Herman hendak menguji hasil bacaan Ricky " wah disini gak ngomong masalah uang Man, maaf" sahut Ricky mengelak. " Yah sama saja, omong kosong semua tuh yang dibaca, rata-rata orang yang baca buku motivasi bukan untuk di terapkan pada diri sendiri tetapi hanya untuk bisa memotivasi orang lain lagi, jadi simpulkan sendirilah" kata Herman pergi bergegas masuk kedalam pondok.

"Perhatian semua ada yang lihat dompetku gak, tadi sih kayaknya aku bawa tapi pas mau bayar ikan, dompet itu sudah hilang, dimana yah, dikamar gak ada , ada yang tahu gak" Teriak Herman mengagetkan yang ada di pondok. " Man sebelum beli ikan mampir ketempat lain dulu gak, jangan-jangan sebelum beli ikan mandi di laut dulu lagi " kata Ricky menimpali. " Oh yaaa tadi aku sempat jatuh kesandung akar pohon gak jauh dari ibu penjual ikan tadi, coba aku kesana dulu deh " kata Herman bergegas pergi, takut diambil orang lain. Setelah beberapa menit, Herman pulang dengan wajah lesu " gak ketemu" katanya lirih. " Sudahlah Man, segala sesuatu yang ada di dunia ini sudah ada yang mengatur, kita harus bisa ikhlas menerima ketentuan yang diatas" sahut Ricky kembali belagak bijaksana " lalu apa kata buku kau itu " kata Herman dengan ketus. " Kata buku ini pemberian kepada orang lain itu ada dua macam ada yang dengan sengaja seperti sedekah dan ada yang tanpa sengaja seperti barang hilang kayak kamu itu lalu dia ikhlas dengan harapan uang atau barang tersebut bisa bermanfaat bagi orang yang mendapatkannya" kata Ricky dengan mimik wajah serius.

Sore hari ketika kami sedang duduk di depan pondok, ibu penjual ikan yang siang tadi belum dibayar datang menghampiri. Herman telah menyiapkan uangnya dengan mengumpulkan uang dari teman yang ada di pondok. " Nak tadi sehabis menjual ikan dan pergi kepasar, tidak jauh dari lokasi ibu menemukan dompet. Setelah ibu lihat KTP nya ternyata punya anak yang jatuh, coba di lihat apakah jumlahnya sama, takutnya ada yang tercecer" kata ibu tersebut dengan sopan. Herman mengambil dan melihat isinya dan ternyata masih utuh. " Oh iya isinya masih utuh, dan ini bayaran atas ikan tadi siang bu " kata herman sambil memberi uang berjumlah tiga puluh ribu rupiah. " nak ini uangnya kelebihan tadikan belinya cuma 5 kilo dan satu kilo seharga lima ribu rupiah jadi semuanya dua puluh lima ribu rupiah" jawab ibu tersebut sambil mengembalikan lima ribu rupiah" gak kok itu buat ibu soalnya dari tadi siang saya bingung bu dan saya sebenarnya sudah mengikhlaskan kalo uang tersebut hilang, jadi anggap saja sebagai tanda terimakasih saya yang tidak seberapa ini bu " kata Herman menerangkan maksudnya. " Tidak usah nak, nanti malah ibu yang jadi tidak ikhlas...ya sudah ya ibu pamit dulu " kata ibu tersebut sambil pergi meninggalkan kami.

" Asal tahu aja Rick, ibu itu tidak pernah baca buku motivasi loh " kata saya disambut ledekan teman yang lain. Dengan tenang Ricky berdiri sambil berkata dengan gaya motivator handal " Buku ini juga mengatakan bahwa setelah membaca buku, maka buanglah buku ini dan biarkan apa yang dibaca mengendap pada ingatan sampai suatu ketika masalah ada didepan kita kilasan-kilasan bacaan tadi mengetuk hati kita untuk bertindak atas apa yang pernah kita baca, setelah itu bacaan tadi berlepas diri karena kemauan bukan lagi masalah ingatan atau fikiran tapi masalah hati, mengerti kalian " . spontan yang lain berteriak "huuuuuuuu teori!!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar