Selasa, 14 April 2009

Tujuan Hidup

Apa yang dicari dalam hidup kata saya pada seorang teman dikantor dan di jawab " Kepuasaan", artinya percuma mempunyai segala sesuatu tetapi kita tidak pernah puas terhadapnya kata teman tersebut. Dilain hari saya mengajukan pertanyaan yang sama pada tetangga rumah dan dijawab oleh nya " Ketenangan", dalam keseharian tetangga tersebut memang sering cekcok dengan keluarga dan mungkin saja jawabanya terlalu subjectif dan hal itu sangat karena pencarian setiap orang pasti berbeda.
 
Belum puas dengan jawaban yang telah di perolah saya masih mengajukan pertanyaan tersebut dan kali ini pada teman pengurus masjid dan dijawab olehnya " Bekal menuju kehidupan selanjutnya (yaumil Akhir)" , terlalu idealis mungkin bagi orang lain tetapi bagi orang yang sering bergaul disekitar masjid dan ikut meramaikannya dengan berbagai kegiatan jawaban tersebut sangatlah umum dan wajar karena para ustadzpun sering memperingatkan kita bahwa hidup didunia ini hanya sementara.
 
Walaupun semua jawaban tersebut bagus dan logis tetapi hati saya masih merasa belum sreg, permasalahannya saya kurang bisa membahasakan atau mencari kata yang tepat mengenai apa sebenarnya yang hendak saya cari dalam hidup ini yang mencakup semua jawaban dari rekan-rekan saya sebelumnya. Pada hari ahad dimana biasanya saya berkonsultasi dengan  Ustadz Najib menganai banyak hal termasuk masalah tauhid , fiqih, nahwu-shorof, dan sebagainya saya manfaatkan untuk menanyakan tujuan hidupnya dan ternyata jawaban tersebut cukup mengena dihati saya , dijawab olehnya " Ya Ayyatuhal nafsul muthmainnah irji'i ila rabbiki radhiatan mardiah......Al Fajr-27-28 " maksudnya adalah "Hanya Ridho Allah Semata"
 
Renungan Pendek, Jakarta 15/04/09