Kamis, 02 April 2009

Beribadah Dengan Sombong

Untuk sebagian daerah di wilayah Jakarta , hari jum'at merupakan hari di serbunya masjid oleh para pedagang yang berjejer di area masjid untuk menjajakan barang dagangan sebelum maupun sesudah sholat jum'at. Saya beserta seorang teman berniat membeli celana 'cungkring' atau kalo orang betawi bilang celana panci sebagian lagi bilang celana tukang sate, maklum rata-rata tukang sate madura yang lewat dekat rumah celananya memang menggantung seperti  itu dari dulunya eh belakangan ini mereka disaingin sama orang-orang yang mau ke masjid. Kelihatannya era sarung mulai tergeser apalagi memakai celana tersebut ditempeli dalil jadi mantap deh.

 

Memang tradisi bisa mewabah melebihi penyakit malaria atau kolera seperti era gadget saat ini. Dalam hal berpakaianpun tidak jauh dari seperti itu dan kami salah satunya. Salah seorang teman sempat meledekin " ikut sunnah atau ikut-ikutan doang".  Saya tergerak untuk mengkonfirmasi dalil tersebut pertanyannya adalah ulama yang mana ? ulama yang mensunnahkan , bahkan ada juga yang mewajibkan  atau yang tidak. nampaknya jadi subjectif , tinggal masalah keberpihakan atau dengan kata lain gak jauh dari masalah ego

 

Sebagian ulama berpendapat di tinjau dari masalah sababul wurrud maka ini berkenanaan dengan kesombongan bukan tatacara berpakaian yang diharuskan , bunyi hadisnya adalah Hadis riwayat Ibnu Umar ra., Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Allah tidak akan memandang orang yang menyeretkan pakaiannya dengan sombong. (Shahih Muslim No.3887) dan Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Ia melihat seorang lelaki menyeret kainnya, ia menghentakkan kakinya ke bumi, lelaki itu adalah pangeran (penguasa) Bahrain. Ia berkata: Pangeran datang, pangeran datang! Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan memandang orang yang menyeretkan kainnya dengan kecongkakan. (Shahih Muslim No.3893)

 

Karena hal ini sejalan dengan ayat-ayat didalam Al Qur'an seperti dalam surat Al Israa dan Lukman "Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung." ( Al Israa ayat 37)

"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." ( Al Lukman ayat 31 )
 
Atau penekanan kalimat sombong dalam kaitannya dengan berpakaian dalam hadist yang lain seperti di riwayatkan Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Makanlah, minumlah, berpakaianlah, dan bersedekahlah tanpa berlebihan dan sikap sombong." Riwayat Ahmad dan Abu Dawud. Hadits mu'allaq menurut Bukhari.

Terlepas dari itu semua saya memang senang dengan celana ini karena terlihat simple dan nyaman dipakainya dan tanpa saya sadari muncul perasaan bangga teman yang lain nyeletuk " loh kalo pake celana cungkringnya nyombang gimana ? bisa aja kan karena merasa udah melaksanakan sunnah, jadi belagak " Ustad Farid yang bisa memakai sarung menambahkan hadist d
ari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa menganggap besar dirinya dan bersikap sombong dalam berjalan, ia akan menemui Allah dalam keadaan amat marah kepadanya." Riwayat Hakim dan para perawinya dapat dipercaya. dan  dari Iyadl Ibnu Himar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah telah mewahyukan kepadaku agar kalian merendahkan diri, sehingga tidak ada seorang pun menganiaya orang lain dan tidak ada yang bersikap sombong terhadap orang lain." Riwayat Muslim.
 
Jadi kesimpulannya orang awamnya,  mau pake celana cungkring atau tidak kalo nyombang mah masuk neraka, gitu aja mungkin , kalo gak percaya silahkan nyombong dan rasakan akibatanya nanti .....mudah-mudahan gak ngantuk bacanya