Ilmu seperti gerbang pintu menuju sebuah alam misteri. Munculnya temuan-temuan yang bermanfaat bagi kehidupan merupakan pijakan dari ilmu, namun dibalik itu ada juga ilmu yang bersifat pengetahuan yang penyingkapannya memerlukan bukti atau ilmu tambahan dalam menegaskan keyakinan. Perang opini sering terjadi pada ilmu terakhir ini dengan membawa 'perasaan' sebagai embel-embelnya.
Jika kita berfikir hidup itu untuk berbagi maka anda pasti mengerti bahwa keberadaan anda sekarang sangat berharga
Jumat, 20 Agustus 2010
Untuk Seorang Sahabat
Andika terus berlari menerobos barisan anak-anak sekolah dasar negeri sebelas saingan terberat sekolahnya, sekolah dasar negeri sembilan. " Kemenangan bukanlah tujuan kalian berlomba, tapi menunjukan kepada diri kalian sendiri bahwa kalianpun bisa berprestasi !" kata guru oleh raga beberapa saat sebelum lomba, yang terus terngiang di telinga Andika. Kaki andika terus berpacu dengan kaki-kaki lain dalam ajang lomba lari antar sekolah, memperebutkan piala dari bupati, berupa uang tunai senilai satu juta lima ratus ribu rupiah dan seperangkat peralatan sekolah untuk juara pertama. "Ayo Dika cepat kita maju bersama ke garis 'finish'" teriak Sena dari samping, yang telah berhasil menerobos anak lain dan memimpin lomba bersama Andika.
---------------------------------
---------------------------------
"Mengetahui" Keinginan
Manusia selalu di warnai dengan keinginan, apapun bentuknya. Manusia tanpa keinginan adalah manusia yang tidak bisa mewarnai hidup, kata seorang teman. Mungkin ada benarnya, bahwa keinginan bisa memacu semangat untuk berusaha, seperti keinginan untuk mendapatkan rumah, mobil, anak dan lainnya. Salah seorang teman yang sudah cukup matang dalam usia sewaktu di masjid di tanya tentang keinginannya, dia menjawab ingin menjadi orang yang bertaqwa. Ada lagi seorang bapak yang hanya memiliki seorang anak, ketika di tanya tentang keinginannya dia menjawab kalau dia ingin melihat anaknya 'semata wayang' itu bahagia.
Selasa, 10 Agustus 2010
Cinta Dalam Sepotong Wacana
Pengetahuan berasal dari pengalaman yang di bakukan untuk di informasikan kepada orang lain. Belajar membuat mobil berarti merunut ulang pengalaman sang penemu mobil, tetapi belajar tidak akan menghasilkan mobil, karena mobil itu ada karena di buat atau karena hasil dari berkerja. Hadist adalah sunnah yang dibukukan, jadi belajar memahami sunnah mestilah melalui hadist, tapi hadist bukanlah sunnah. Hadist baru bermanfaat setelah di amalkan. Apa yang di sebutkan tadi adalah gambaran sederhana antara mengetahui dan mengalami. Lalu apa yang telah kita ketahui tentang masalah keTuhanan ? dan proses apa yang telah kita alami dalam menanamkan keyakinan kita ? belum banyak yang bisa menjawab selain membeberkan rentetan teori yang bersifat " tahu"
Langganan:
Postingan (Atom)