Seorang teman pernah bertanya " Pelajaran apa yang bisa di petik dari sebuah kisah ?" . Saya hanya diam, saya berfikir tentulah didalam kepalanya telah terkumpul beribu jawaban dari para ahli karena dia seorang kutu buku. Teman saya itu seorang yang tekun belajar dan rajin berolah raga terutama olah raga beladiri. Saya menemukan perbandingan yang lumayan menyentuh nalar ketimbang jawaban naratif atau argumen-argumen yang bersifat pribadi, saya bertanya kepada dia " sebenarnya buat apa kita belajar ilmu beladiri, karena pada kenyataannya ketika terjadi pertarunagn yang sesungguhnya gerakannya hampir sama dengan yang tidak atau belum pernah belajar ilmu beladiri " kata saya sok menganalisa " kata siapa , paling tidak dengan sering latihan kita terbiasa mendapatkan gambaran serangan lawan walaupun latihan-latihan kita setiap hari belum tentu sama dengan serangan lawan yang sesungguhnya" jawabnya meyakinkan.
Ya, sebenarnya itulah jawaban yang paling mendekati kenyataan " keterbiasaan " sama seperti kata pepatah " ala bisa karena biasa ". Ketika kita telah terbiasa berlatih ilmu beladiri walaupun serangan lawan sangat berbeda dengan apa yang kita latih sebelumnya, paling tidak kita bisa membaca arah serangan dan berusaha menghindarinya. Kisah menempati posisi yang hampir sama dengan perbandingan diatas. Ketika kita sering membaca atau menerima informasi mengenai sesuatu maka tidaklah sama penyelesaiannya dengan seseorang yang belum pernah mengetahui hal itu sebelumnya walaupun kisah yang kita baca berbeda cerita dengan apa yang kita alami
Membiasakan diri melakukan hal-hal positif akan menciptakan aura positif pula pada diri kita. Didalam Islam kita sering diajari berdzikir kepada Allah secara berulang-ulang. Proses pengulangan tersebut menciptakan efek keterbiasaan sehingga yang awalnya berat dilakukan akan menjadi tidak merasa terbebani lagi ketika kita telah membiasakan diri melakukannya. Itulah pula sebabnya mengapa puasa pada bulan Ramadhan dilakukan sebulan berturut-turut karena jika kita ingin terus menindak lanjuti hasil puasa pada bulan lain tidak akan terlalu berat lagi, tetapi banyak yang mengabaikannya dan kembali kepada kebiasaan semula. Membiasakan melakukan hal kecil yang bermanfaat hari ini mungkin bisa menolong kita suatu hari nanti dalam menciptakan sesuatu yang besar, siapa tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar