Kamis, 15 Oktober 2009

Tanggung Jawab Bersama

Ramadhan yang lalu memang penuh warna, apapun yang tergores didalamnya akan menjadi kisah yang menghiasi hari-hari kita dalam beribadah dan bermuamalah. Apapun tindakan kita yang diniatkan lillahita'ala  maka akan dinilai sebagai ibadah. Qiamul lail yang paling banyak dilakukan manusia memang ada di bulan ini yang disebut sebagai tarawih yang artinya istirahat karena dilakukan istirahat atau jeda beberapa saat setelah salam baik itu setiap dua raka'at maupun setiap empat raka'at. Ada beberapa masjid yang setiap raka'atnya sang imam membaca ayat yang panjang, mungkin di targetkan setiap hari satu juz sehingga jika ternyata puasa genap tiga puluh hari maka genap pulalah AlQur'an di khattam kan.
 
Ketika imam membaca suatu ayat apalagi yang panjang, apa kira-kira yang bisa membuat jama'ah menjadi khusyuk ? Kalau di bilang suasana masjid mungkin bisa, tetapi faktor ekstenal yang lebih banyak mempengaruhi kekhusyuk'an jama'ah adalah bacaan sang imam. Nagham Munsyari Rashid , Sudesh dan Al Gomidy sering dipakai oleh beberapa imam masjid untuk memberikan efek terapi pada telinga  sehingga bisa menggetarkan hati kita ketika sholat. Karena kalau mau jujur tidak banyak dari kita yang mampu memaknai ayat yang dibaca oleh imam, sehingga mengharapkan kekhusuyukan dari pemaknaan memang agak sulit dan memompa kekhusyukan dari dalam diri (internal) tidak setiap saat bisa dilakukan. Tidak salah dikatakan bahwa imam juga memegang peranan penting dalam masalah kekshusyukan jama'ah.
 
" Wah sholat tarawih susah khusyuknya, bacaan imamnya gak bagus , trus panjang lagi, mana dibelakang pada ribut, udara panas, lengkap deh" kata Ucup, " loh justru disitulah nilai ibadahnya" kata Subur berusaha memberikan kesan bahwa bersusah-susah dalam sholat tarawih adalah bagian ibadah juga, terlepas dari bersusah-susah tersebut justru menghilangkan kekhusyukan kita. Kita tidak mungkin bisa melegalkan kesalahan karena keadaan. Sebaliknya kita dituntut untuk bisa menciptakan keadaan yang mampu menghilangkan  kesalahan atau paling tidak meminimalkannya dan hal ini harus didukung oleh semua pihak termasuk para pengurus masjid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar