Jumat, 10 Juli 2009

Potret Ketidakpuasan


Potret Keikhlasan telah memudar di negeri ini. Wajah para petinggi yang berkompetisi memperebutkan kursi saat ini tidak mampu lagi menyelaraskan antara wajah dan mulut. Mulut yang tadinya di hiasi dengan kata-kata indah dalam mencari simpati sekarang seperti merontokan tambalan-tambalan bopeng di wajah. Kekalahan bukanlah kehinaan, tetapi kehinaan itu justru muncul dengan mencerca yang berhasil memenangkan hati rakyat, hati yang selama ini di kejar mereka dengan mulut berbusa menawarkan berbagai solusi.


Bisa saja mereka tersingkir karena doa-doa para ulama yang mereka jadikan tempat menyembunyikan wajah dari tuhan dan berusaha menarik simpati masyarakat lewat ciuman tangan yang mereka persembahkan, semua demi kekuasaan.Saatnya para petinggi tersebut di bodohi oleh pemilihnya yang telah bosan merasa di tipu pada pemilu terdahulu akhirnya memilih yang mereka suka dan merampok dana kampanye para selebritis politik tersebut dengan berpura-pura menjadi pendukung, subhanallah..........


Tidak ada komentar:

Posting Komentar