Senin, 13 April 2009

Mulai Dari Yang Sederhana

Benar tidaknya suatu cara belum tentu menjamin efektifitas cara tersebut. Banyak diantara kita berfikir terlalu jauh dan lupa untuk berfikir sederhana sehingga tujuan yang hendak dicapai  mengorbankan efektifitas dan efisiensi kerja. Di tempat saya bekerja ada salah seorang manager yang mempunyai sedikit kelainan pada matanya sehingga setiap dia masuk dia meminta sebagian lampu kantor dimatikan. Walaupun tetap terlihat jelas namun bagi sebagian orang bekerja dalam kondisi seperti itu dapat mengganggu kenyamanan bekerja, padahal solusi sederhannya sang manager tersebut hanya tinggal memakai kacamata hitam.
 
Ketika membuka email-email lama, saya melihat artikel yang mungkin sudah di forward kemana-mana mengenai cara berfikir sederhana. Saya tuliskan salah satu contoh yang dipaparkan disana ; Sebuah perusahaan sabun mandi sering mendapat complain dari beberapa distributor karena sering ditemukan beberapa kotak dalam keadaan kosong. Untuk mengantisipasi hal tersebut manajemen pabrik membuat alat scanner yang bisa mendeteksi setiap bungkus sabun yang kosong dengan memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Pada pabrik lain yang mempunyai masalah yang sama tetapi tidak mempunyai biaya dalam perbaikan sistem hanya menempatkan kipas angin di bawah mesin operasional sehingga bungkus yang kosong akan melompat keluar jalur pengepakan.
 
Solusi tidak hanya terfokus pada hasil tetapi juga cara., hal yang sering kita pinggirkan karena kepala kita sudah terbiasa dengan skema yang rumit dan canggih mengikuti perkembangan tehnologi yang semakin meninggalkan kesederhanaan walaupun telah di ikat dengan kata "minimalis"
 
Renungan Pendek, Jakarta 14/0409