Selasa, 10 Februari 2009

Yang Bertanya dan Yang Menjawab

Terkadang didalam suatu komunikasi tehnik penyampaian begitu mempengaruhi bahasan yang akan disampaikan. Saya teringat dulu ketika masih sekolah mengenai pilihan berganda, mari kita review kembali, mudah-mudahan tidak membosankan :
pilihan A. Jika  jawaban benar dan alasannya memiliki hubungan sebab akibat
pilihan B. Jika  jawaban benar tetapi alasannya tidak memiliki hubungan sebab akibat
pilihan C. Jika jawaban salah tetapi alasannya memiliki hubungan sebab akibat
pilihan D. Jika jawaban salah dan alasannya  tidak memiliki hubungan sebab akibat
 
Di televisi kira-kira seminggu yang lalu ada seorang ustadz menjawab pertanyaan mengenai pluralisme, mengenai mengapa begitu banyak agama dan mengapa hanya Islam agama yang benar, lalu jawaban beliau " kalo semua agama sama benarnya buat apa kita capek-capek sholat lima kali sehari sedangkan nasrani sekali seminggu begitu juga ummat lain".  silahkan kategorikan jawaban ustadz tersebut menurut pendapat anda tetapi jawaban tersebut langsung menyengat kepala saya, apalagi acara tersebut langsung (live). Disamping itu logika penyederhanaan masalah ini bisa jadi santapan para "SEPILIS" . Dalam suatu riwayat Rasulullah pernah di tanya apa yang paling ditunggu setiap hari olehnya  dan dijawab oleh beliau adalah waktu sholat, karena sholat adalah mi'rajnya ummat Islam.
 
Islam adalah agama terapan bukan sekedar tempat mencari jawaban, karena tidak pernah ada jaminan bahwa seseorang yang telah memperoleh jawaban atas segala pertanyaanya  juga  akan memperoleh keimanan, karena jika kita buat analogi sederhana dimana iblis lebih mengetahui mengenai Allah dari pada nabi Adam, tetapi berakhir pada pengingkaran. Tebaran ayat di Al Qur'an mengenai penggunaan akal adalah untuk mencari kebenaran bukan untuk memperbandingkan kebenaran untuk sebuah pembenaran, karena perbandingan tentu saja membutuhkan lebih dari satu sandaran dan mencari sandaran lain selain Al Qur'an adalah pengingkaran.
 
Pertanyaan dan jawaban semestinya berbanding lurus, tetapi kaidah bahasa memperbolehkan sebuah jawaban mengandung pertanyaan baru tetapi jika dibiarkan maka yang  terjadi adalah pertanyaan induk menjadi bias dan tidak fokus dan kebanyakan berakhir tanpa ada hasil apa-apa. Alexander Graham Bell pernah berkata bahwa sinar matahari tidak akan pernah bisa membakar sesuatu sampai datang lensa untuk memfokuskannya.
 
Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. ( Al Anfaal ayat 46)