Jumat, 14 November 2008

The " Prasangka"

Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jauhkanlah dirimu dari prasangka  buruk, sebab prasangka buruk adalah ucapan yang paling bohong." Muttafaq Alaihi.

"Siapapun presidennya tidak akan berpengaruh dengan perbaikan kondisi ummat Islam di dunia " seru salah seorang rekan dikantor menanggapi pemilihan presiden di Amerika " jangan berprasangka  seperti itu bisa-bisa Allah mengabulkan loh " kata saya kepada rekan tersebut " umar bin khattab sebelum masuk Islam dan umar bin hisyam (abu jahal ) adalah sama-sama di takuti  dan menjadi musuh Rasulullah, namun kehendak Allah berkata lain dimana doa Rasulullah agar salah satu dari umar tersebut memperkuat barisan Islam dikabulkan jadi mungkin ada baiknya pernyataan tersebut di rubah menjadi sebuah doa agar siapapun yang menjadi presiden bisa memperbaiki kondisi umat Islam sekarang ini " kata saya nampak sok bijaksana.
 
Berprasangka adalah tabiat manusia yang menghiasi prilaku kita sehari-hari. Didalam Islam berprasangka yang di bolehkan hanyalah berprasangka baik (khusnuzon) yang merupakan bagian dari harapan dan harapan adalah bagian dari pada doa. kebalikannya prasangka buruk sesuatu yang di benci dan Rasulullah menyatakan bahwa "Hati-hatilah terhadap prasangka. Sesungguhnya prasangka adalah omongan paling dusta". (HR. Bukhari)
 
Kembali kepada komentar tadi bahwa rekan yang lain mencoba menetralisir sambil mengatakan " saya pikir untuk antisipasi tidak masalah berprasangka buruk karena ini hanyalah nama lain dari kehati-hatian dan didalam ilmu kita juga mengenal manajemen resiko, dan mana mungkin muncul ilmu tersebut jika tidak di mulai dengan prasangka " katanya mencoba bicara ilmiah. Saya tidak berusaha menjawab karena saya pribadi berprinsip berdiskusi cukup sekali putaran karena jika sudah masuk putaran kedua atau ketiga maka yang berperan hanya lah ego yang di bungkus dalil-dalil dan iblis menang satu kosong.
 
Prasangka buruk merupakan bagian dari ketakutan sesuatu yang akan menimpa kita secara langsung atau tidak langsung, padahal lawan dari ketakutan adalah kepasarahan. Volataire pernah berkata bahwa ketakutan sesuatu yang tidak masuk akal sedangkan sisanya tidak bisa di percaya.