Jumat, 15 Agustus 2008

Tidak Pernah ada penyelesaian suatu masalah

Jika kita sadari sebenarnya tidak pernah ada penyelesaian suatu masalah yang ada adalah masalah yang terselesaikan baik itu melalui usaha kita atau melalui campur tangan orang lain. Sebagai contoh ketika kita akan menyerahkan suatu laporan kepada atasan , tiba-tibalaporan kita hilang sewaktu deadline (misal sore ini ) dan kita merasa berada dalam suatu masalah. Rentang waktu masalah adalah sewaktu hilang sampai sore (sewaktu penyerahan) Pertanyaannya adalah apakah besok pagi masalah itu masih ada ?.....tidak ada yang tahu

Cobalah rekam kejadian itu dan amati bagaimana cara Allah membantu anda sejak laporan itu hilang sampai saat penyerahan. Keesokan harinya buka rekaman di kepala kita dan kita akan menyaksikan benang kusut terurai begitu indah (walaupun pada ahirnya anda di omelin) tetapirasakan kesudahannya ada rasa plong melewati sore itu. Ketika itu kita akan sadar bahwa kehendak kita berada di bawah kemauan Sang maha berkehendak dan Allah pula yang akan menyelesaikannya baik melalui tangan kita atau tangan orang lain seperti firman Allah dalam surat Ath Thalaaq ayat 3 dan Al Anfaal ayat 17

"Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu"


" Maka (yang sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, akan tetapi Allahlah yang membunuh mereka, dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin, dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui "

kata " wamaa romaita idz romaita walaakinnallaha romaa " dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar. mengindikasikan bahwa segala gerak kita sebenarnya hanya mengikuti ketentuan yang telah di tetapkanNya permasalahnanya kita tidak tahu apa yang telah di tetapkan atas diri kita, disisi lain akal kita terus menjelajah sesuatu untuk mecari sebuah pembuktian.