Sabtu, 22 Maret 2008

Sugesti dan Kesadaran


Indonesia terkenal dengan ragam budaya yang mengakar dari warisan nenek moyang. Setiap budaya sudah berbaur dengan berbagai agama dan menghasilkan berbagai kebiasaan didalam masyarakat dan tidak jarang yang berakhir pada kewajiban (sakral). Doktrin-doktrin yang beredar dimasyarakat berupa sugesti menjadi cerita tersendiri yang secara tidak langsung membentuk pola pikir mistis seperti dilarang memakai baju hijau di pantai selatan (nyi roro kidul), atau membuang sial dengan mandi dilaut dan seterusnya, walaupun sebagian besar pelaku adalah beragama Islam tetapi sugesti ini sulit untuk dihilangkan kecuali ada pihak yang bersedia menetralkan sugesti ini dengan melakukan konfrontasi langsung (pembuktian) walaupun akan berhadapan dengan masalah lain yaitu budaya tatakrama (etika).

Kazuo Murakami dalam buku The Divine Messege of the DNA terbitan mizan 2007, menerangkan bahwa ketika diadakan penelitian terhadap anak sekolah dasar di jepang dimana mata anak-anak tersebut di tutup, setelah itu di oleskan cairan ke tangan mereka dengan mengatakan bahwa cairan yang baru dioleskan adalah cairan kimia yang mengandung racun, maka seketika anak-anak tersebut mendadak merasakan gatal pada pergelangan tangan mereka. Sewaktu mata mereka di buka dan diterangkan bahwa cairan yang dioleskan adalah air putih biasa maka terjadi penetralan kembali dan rasa gatal tersebut mulai hilang, ini menandakan bahwa sugesti pada fikiran bisa mempengaruhi kondisi tubuh.

Apakah ketika seseorang yang sedang bermimpi dia sadar bahwa saat itu sedang berada didalam mimpi ? tidak, kesadaran bahwa tadi berada di dalam mimpi justru muncul setalah terbangun dari tidur, mungkin seperti itu pula kesadaran bahwa kita pernah hidup justru muncul setelah kita meninggal dunia. Membentuk kesadaran secara utuh sama susahnya dengan keluar dari sebuah sugesti. Didalam dunia hypnoterapy keluar dari sebuah sugesti bisa memerlukan bantuan orang lain atau membentuk sugesti baru yang bertolak belakang dari sugesti lama, Seperti orang yang kecanduan merokok bisa disugesti agar membenci rokok. Jika kesadaran susah untuk disatukan bisa jadi sugesti di perlukan agar masuk pada kesadaran baru (bawah sadar). "Beribadahlah kamu seperti engkau melihat Allah, jika tidak bisa maka yakinlah bahwa Allah selalu melihatmu" kalimat ihsan ini jelas termasuk sugesti karena Rasulullah mengerti bahwa banyak ummatnya tidak mampu merengkuh kesadaran secara utuh, walaupun bagi sebgaian orang sugesti ini juga tidak berarti apa-apa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar