Jumat, 14 Maret 2008

Sedekah Peradaban



Perputaran waktu terus berlalu, dunia ini telah diisi dengan berbagai peradaban dengan kemajuan yang sangat mencengangkan dan harus jujur investasi kemajuan peradaban ini memang lebih banyak di dominasi oleh non muslim karena memang dada mereka telah mereka persiapkan untuk menerima kehendak Allah SWT berupa ilham untuk membuat suatu perubahan, sementara dada kita telah kita persiapkan untuk menikmati perubahan tersebut sambil bergulat dengan berbagai pemenuhan kebutuhan sandang, papan, pangan, cinta, dan seterusnya yang berakhir pada 'self achievement only'....yah kita telah menikmati sedekah peradaban dari orang lain.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali 'Imraan, 3: 190-191).
Bersyukur atas usaha yang diperoleh adalah berbeda dengan berusaha agar bisa bersyukur, karena bisa jadi syukur yang kita haturkan atas usaha orang lain dan disisi lain bisa jadi usaha yang kita lakukan dinikmati dan di syukuri orang lain dan inilah yang paling utama , bukankah orang baik adalah orang yang paling banyak membawa manfaat kepada orang lain. Nama-nama seperti Thomas Alfa Edison, Alexander Graham Bell, Bill Gates adalah beberapa dari banyak daftar nama yang harus kita ucapkan terimakasih salah satunya atas berlangsungnya transformasi ilmu melalui internet seperti yang kita lakukan sekarang ini.

Harus diakui bahwa Ilmuan Islam juga pernah mewarnai peradaban masa lalu, namun juga harus diakui bahwa kenangan masa lalu tidak banyak berpengaruh pada kenyataan sekarang ini. Jika seseorang bersedekah kepada masjid dan berharap pahalanya akan terus mengalir selama masjid tersebut masih berdiri, lalu bagaimana dengan sedekah yang mampu merubah sebuah tatanan sosial dimasyarakat seperti handphone yang semakin "merakyat" , televisi, dan seterusnya ?, namun demikian jika kita harus jujur juga terhadap kondisi kita sekarang maka memang lebih enak posisi menikmati sih , " gitu aja kok repot " .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar